Selasa, 28 Desember 2010

Posted by Unknown | File under : , , , , ,
Melemah, merapuh
Meradang hatiku
Sesaat kudengar
Kau kembali padanya
Aku takkan rela
Melepas dirimu
Tuk hampiri dirinya
Itu hanya membuat
Dirimu menangis
Dirimu terluka
Disini kuberharap
Kau kan temui
Hati yang kau cari
Kendatipun diriku
Selalu mengharapmu
Selalu menantimu
Namun kutak kuasa
Tuk mencegat langkahmu
Tuk hentikan pergimu
Kuhanya mampu membayang
Merindu dirimu
Hati ini kembali sepi
Tertidur tanpa mimpi
Dunia serasa tak berarti


Tangerang, 25 September 2007
Akhirnya kusadari
Kau begitu jauh tuk kuraih
Meski seluruh anganku kagumimu
Namun begitu nyata kau menghindar
Entah apapun yang yang terbesit dalam pikiranmu
Kini aku tak lagi berharap

Tangerang, 25 September 2007
Posted by Unknown | File under : , , , , ,

Kudengar atap meratap kedinginan
Tersebab dia harus menahan hujan
Dan mengalirkan air menuju tritisan
Padahal malam begitu kelam
Meski sesekali cahaya langit berkelip
Tak jua menerangi gigilan sepi hati
Bulan mayang yang kunanti sembunyi di belakang awan
Mungkin saat ini ia masih bersolek
Selagi rintik belum sampai tanda titik
Sepoi membelai tubuhku yang lunglai
Di malam yang hitam
Di hujan yang menghujam

Tangerang, 24 September 2010

Minggu, 26 Desember 2010

Posted by Unknown | File under : , , ,


Nggak usah banyak basa-basi deh, langsung ke topik aja. Menurut pengamatanku dewasa ini banyak sekali penyelewengan penggunaan Bahasa Indonesia yang dilakukan oleh bangsa kita sendiri, salah satunya adalah pengunaan kata KAMI dalam kalimat yang harusnya diperankan oleh kata KITA, entah apa yang menjadi alasan kebanyakan dari kita menjadi sangat terbiasa menggunakan kata kita untuk menggantikan kata kami. Bahkan aku juga mengamati iklan-iklan di media elektronik(televisi pada khususnya) mulai dari yang diucapkan anak kecil, remaja maupun dewasa sekalipun. Di dunia mayapun begitu, terutama di situs jejaring sosial semisal Facebook dan Twitter. Padahal kalau kita cermati, kedua kata tersebut mempunyai makna yang sangat berbeda. Berikut ati kedua kata tersebut berdasarkan KBBI(Kamus Besar Bahasa Indonesia):

- Kami pron :1). yg berbicara bersama dng orang lain tidak termasuk yg diajak berbicara); yg menulis atas nama kelompok, tidak termasuk pembaca; 2 yg berbicara (digunakan oleh orang besar, msl raja); yg menulis (digunakan oleh penulis)
- Kita pron :1). pronomina persona pertama jamak, yg berbicara bersama dng orang lain termasuk yg diajak bicara; 2 cak saya;
-- orang cak kita;
Perhatikan kedua makna kata itu! Bagian yang penting sudah aku tandai dengan cetak tebal dan bergaris bawah. Kedua kata tersebut memang sama-sama merupakan kata ganti orang pertama jamak, tapi perbedaannya terletak pada keterlibatan lawan bicara. Jika kata "kami" tidak melibatkan lawan bicara dalam penggunaannya, sedangkan kata "kita" melibatkan lawan bicara. Tentu saja Anda semua tahu itu sejak di bangku sekolah dasarpun kita sudah mendapatkan pembelajaran tentang hal itu.


Nah, menurut pengamatanku juga, penyelewengan kata ini yang mempunyai andil besar adalah pengaruh dari bahasa asing semisal Inggris dan Melayu. Dalam bahasa Inggris memang kata "kami" dan "kita" adalah kata yang sama yaitu "we". Sedangkan dalam bahasa Melayu kata "kami" tidak ada sama sekali, hanya ada kata "kita" yang dibaca "kite". Mempelajari bahasa asing memang sangat baik tapi kita harus mampu memaknai bahasa kita sendiri Bahasa Persatuan, Bahasa Indonesia. Kita mestinya bangga mempunyai kosakata yang sangat kaya. Tidak bijak rasanya jika kita mengubah bahkan menghilangkan salah satu atau beberapa dari kata baku yang telah ada, hargailah pihak-pihak yang telah bersusah payah mengolah, menyusun dan membakukan bahasa kita. Jangan hilangkan kata "KAMI"!!!

Akhir kata, mari kita gunakan kata "kami" dan "kita" sesuai dengan fungsinya. Bahasa Indonesia adalah bahasa yang sangat kaya dan indah, jangan sampai kita merusaknya. Bahkan negeri tetangga kita saja(Malaysia) yang notabene bahasa nasionalnya adalah bahasa Melayu kalau bernyanyi pakai Bahasa Indonesia kok, mengapa kita mesti menerapkan bahasa mereka dalam percakapan sehari-hari? Meskipun kita kalah dalam leg pertama Final Piala AFF 2010 di Stadion Bukit Jalil, Kuala Lumpur.(Nggak ada hubungannya, hehe). Majulah Indonesiaku!!! Kita junjung tinggi bahasa nasional kita, bahasa pemersatu bangsa. Bahasa Indonesia!!!


Klaten, 27 Desember 2010

Jumat, 24 Desember 2010

Posted by Unknown | File under : ,
Hai kawan, pa kabar? (sedikit basa-basi boleh ya, hehe)

Sudah cukup lama juga ya aku gak update blog ini, terlalu sibuk di dunia nyata sih. Kangen rasanya untuk menyematkan kembali postingan baru di blog ini. Nah, langsung saja ke topik ya gan. Sesuai dengan judul postingan ini, aku akan mulai untuk update tulisan/artikel yang bersifat lebih universal, seperti info-info yang bermanfaat, iptek dan berita-berita yang up to date, tapi yang pasti tidak berbau gosip, hehe ^^
Dengan postingan yang lebih universal ini diharapkan bisa menjadi penyegaran dan mampu memberikan daya tarik tersendiri bagi para pengunjung yang sepertinya sudah mulai bosan dengan postinganku sebelumnya yang memang cukup monoton. Hal ini sangat wajar karena aku dulu lebih cenderung ke arah sastra, hobiku. hehe. Sekarang aku mulai sadar bahwa apa yang aku gemari belum tentu disukai orang lain, terutama para pengunjung blog ini.
Untuk postingan yang aku maksud universal akan aku update di postinganku selanjutnya. Jangan bosan ya untuk sekadar berkunjung kesini. Tks

Klaten, 25 Desember 2010

Senin, 20 Desember 2010

Posted by Unknown | File under : ,
Petang ini, Senin, 20 Desember 2010, di beranda rumahku aku duduk di lantai menantang layar laptopku diiringi tangisan langit yang tak henti-hentinya membasahi bahkan membanjiri tanah pekaranganku yang memang sebelumnya telah lembab oleh sisa-sisa guyuran hujan hari sebelumnya.
Aku yang tengah mengistirahatkan tubuh maupun pikiranku setelah seharian penuh berjibaku dengan dunia perkulian, laptop yang semulanya memang sudah konek dengan Jaringan Terpaduinternet oleh adikku aku ambil alih. Kuarahkan kursor ke Address Bar Firefox aku ketik alamat situs Blogger dan dalam sekejab.. jreeeng muncullah halaman Dasbor akun Bloggerku. Aku akhir-akhir ini memang mulai kembali menjamahi situs web naungan server Search Engine raksasa Google ini karena seperti mendapat suntikan Penyemangat lagi untuk blogging dari teman Twitterku, Febbrinaa melalui Blognya. Thank ya Feb :)
Sekitar seminggu aku memoles Blog ini dengan mengganti template yang baru, beberapa template udah aku coba. Dan yang aku rasa paling pas adalah yang sekarang ini, gimana menurut kalian? ^^. Sekarang blog usang ini tampak lebih berwarna dan tidak membosankan untuk dilihat(menurutku lho :D)
Nah kalo dilihat-lihat, postinganku yang terakhir kali sebelum ini (DERITAKU DISINI)jaraknya sudah cukup lama karena memang waktu itu semangatku untuk blogging agak berkurang. Penyebabnya ada beberapa, aktifitas dunia nyata adalah faktor utama, juga tidak adanya kawan blogger yang mendukung. Dan yang tak kalah penting adalah tentang Facebook, ya situs jejaring sosial yang satu ini memang sangat bermanfaat bagi para blogger sebagai media promosi artikel atau posting blog mereka(tentu saja aku termasuk di dalamnya). Sudah beberapa bulan ini blog usang ini Diblokir/ditolak oleh Facebook dengan alasan Tidak Senonoh/Merugikan orang lain kalau dipikir-pikir dimana coba letak kesalahan yang dituduhkan oleh Facebook itu? Yang terpikir olehku adalah ada orang(mungkin teman FB-ku yang iri/tidak senang dengan aktifitasku yang sering sharing artikel/posting di Facebook dan melaporkannya ke bagian pengaduan.
Sudah berulang kali aku mencoba menjelaskan kepada pihak Facebook bahwa pemblokiran itu adalah kesalahan, tapi tetap saja tidak ada tanggapan. Akupun mulai putus asa. Tapi, lagi-lagi mungkin karena kecintaanku dengan dunia blogging, aku mencoba untuk share kembali salah satu postinganku ke Facebook. Aku bahkan merasa sudah tak mungkin lagi blogku diterima oleh FB. Lho, betapa terkejutnya aku ketika Tautan/link yang aku bagikan berhasil. Alhamdulillah :)
Aku rasa ini adalah sebuah keajaiban :D (ah, lebay deh. haha)
Udah ah, sampai sini dulu deh. Capek juga ngetiknya, hehe. Yang pasti aku mulai semangat lagi untuk berkecimpung di dunia Blogging ini. Ditunggu ya postinganku selanjutnya. Thanks. I Love Blogging!!!


Klaten, 20 Desember 2010

Kamis, 11 November 2010

Posted by Unknown | File under : , ,
Selamat tinggal masa lalu
Aku kan selalu mengenangmu
Karna kamu agaknya lebih baik
Daripada hidupku kini

Tapi tak mungkin diriku kembali
Menjalani takdir yang tlah berakhir
Bila saja semua bisa berulang
Aku akan menghapus kepedihan

Sebenarnya aku ingin senja yang baru
Senja yang menjingga di ufuk barat
Seperti yang selalu kutemui waktu itu
Tak serupa dengan senjaku disini

Disini kuterpenjara sepi
Hatiku termakan oleh waktu
Jiwaku terkekang oleh gelapnya mimpi
Ragaku terpasung serupa patung



Tangerang, 24 September 2007
Posted by Unknown | File under : ,
Selamatkanlah hatiku
Yang kini merapuh
Bangunkanku dari tidur
Tersebab ia membuatku tersiksa
Dengan mimpi yang kudapati
Jika saja mimpi dapat kubeli
Seperti apa kata pemimpin Oi
Kan kukeluarkan lembaran-lembaran
Pembaca naskah proklamasi
Aku akan menyutradarai mimpi-mimpiku
Dengan lakon-lakon yang tak lebih kelam
Daripada kehidupan nyataku


Tangerang, 22 September 2007
Posted by Unknown | File under : , ,
Sebenarnya tak perlu kau sesali
Semua yang tlah terjadi
Itu hanyalah proses
Itu hanyalah langkah kehidupan

Seharusnya kau berhenti menangis
Meratapi kisah yang lalu
Itu bukanlah akhir
Itu bukanlah titik penghabisan

Semestinya kau akhiri sedihmu
Dan kembalilah tersenyum



Tangerang, 20 September 2007
Posted by Unknown | File under :
Kalau kamu memang lelah, berhentilah!
Jangan kamu paksakan dirimu
Karna tak semua orang memaknaimu

Tak banyak yang mengerti waktu
Tak menghargai tiap gerakmu
Berpusing serupa gasing
Berdenting di muka dinding

Sesekali orang melihatmu
Hanya sejenak lalu beranjak
Seperti mereka mendengarmu
Katamu mereka hampir terlambat


Tangerang, 16 September 2007

Rabu, 03 November 2010

Posted by Unknown | File under : , ,
mengapa tiada pintu terbuka untukku
aku di sini sudah tak tahan
begitu ingin ku mengakhiri langkahku
lelah kaki menapaki jalan

mencari orang di balik pintu
senyum dan salam sapa diembannya
dari dalam ia menuntunku
seorang yang belum jua kujumpa

yang kurasakan kini hanya lelah
memang aku tlah berjalan jauh
belum juga kudapati hasil buah
tampak ragaku semakin rapuh



Tangerang, 16 September 2007
Posted by Unknown | File under : ,
Meski batu, kudapat luruh
Karena hakikat ku mudah lantah
Dan tak kuasa tuk membantah
Sekelumit apura yang tulus
Mungkin mampu hancurkan
Sebongkah keberangan

Tangerang, 13 September 2007

Selasa, 02 November 2010

Posted by Unknown | File under : ,
Jika ada kesempatan aku akan datang
Membawa seikat mawar kembang
Ungkapan sajak nyanyian hati
Melepas kegalauan yang terjadi

Jika masih dalam lingkaran kehidupan
Kan kujadikan ketidaksempurnaan sebagai dorongan
Tuk mencapai titik penghabisan
Merubah asa menjadi nyata


Tangerang, 11 September 2007
Posted by Unknown | File under : , , ,
Ungkapan si Perantau
Ungkapan si Perantau
Hari ini hujan mengucur begitu derasnya. Dingin menyelimuti tubuhku yang lemah. Hampir lima jam aku berbaring di peraduan tersebab badanku menggigil. Entah mengapa aku selalu saja teringat akan hangatnya keluargaku. Bapak yang begitu bijaksana berpendapat dan penyabar, Simbok yang selalu tegar menghadapi guncangan hidup, meskipun sesekali meratap sedih. Kakakku yang cepat naik darah namun mengena jika memberi petuah. Adik pertamaku yang menyebalkan tapi begitu sigap dan berani mengambil putusan. Serta si bungsu yang manja dan ngangeni. Juga Mbok Tuwo yang telah senja namun masih bersemangat menjalani hidup. Aku sendiri sebagai anak muda malah cepat putus asa dan gampang menyerah, selalu bimbang menentukan jalan dan pendendam. Sosok yang sering dibanggakan orang tua, terutama Bapak. Dulu aku memang bangga dengan intelektualitas yang aku miliki. Namun kurasa kini tak lagi berarti. Aku juga rindu akan suasana rumahku yang asri. Tanaman yang tumbuh subur. Kali yang tak pernah kering.


Tangerang, 07 September 2007

Senin, 25 Oktober 2010

Posted by Unknown | File under : , , ,
Hai hatiku, apakah kau sudah lelah?
Oh tuanku, aku memang begitu lelah

Tapi mengapa kau masih saja menemaniku?
Tuanku, keberadaanku hanyalah untukmu

Aku merasa begitu bersalah kepadamu
Tidak, jangan bicara demikian. Tidak salahlah tuan.

Bantu aku hatiku! Mengapa hidupku kelam?
Cobalah bertanya pada Tuhan, tuan!

Sudah, berulang kali aku bertanya padanya. Tapi tak pernah dijawabnya.
Barangkali ia lagi sibuk, mengawasi geliat penguasa-penguasa negeri ini.
Yang tampak semakin rakus saja.
Atau ia sedang menertawakan orang-orang yang menaikkan tarif tol dan harga sembako itu.

Terus kapan ia menjawab pertanyaanku?
Mungkin kalau negeri ini bebas dari penguasa yang rakus.

Hahaha... Mana mungkin itu terjadi?
Bukannya itu sudah tradisi?

Berarti pertanyaanku tak terjawab dong?
Tenang tuan, tunggu saja kemurahan Tuhan!

Baik, aku kan menunggu. Terima kasih hatiku.
Sama-sama tuan.



Tangerang, 07 September 2007
Posted by Unknown | File under :
Aku duduk terpaku
Kuarahkan pandangku
Pada sekumpulan ayam yang tampak riang
Berebut sisa-sisa makanan yang aku buang
Begitu mudahnya mereka mencari makan
Mereka tampak menikmati hidup ini
Adakah mereka pernah merasa derita
Seperti yang selalu kurasa saat ini
Aku tak tahu soal itu
Kurasa tak pernah mereka menderita

Kala fajar, berbondong-bondong
Keluar kandang dengan perut kosong
Berlarian mencari tumpukan sampah
Kaki menggaruk, paruh mematuk
Cara yang gampang tuk kais makanan
Sambil bercanda mereka menikmati hidup ini
Ketika senja hadir, kembali ke kandang
Berlarian dengan perut kenyang
Menuju peraduan mereka bergumam
“Selamat tidur kawan”

Tangerang, 06 September 2007
Posted by Unknown | File under : ,
Kau bagai lukisan asap
Yang kukepulkan ke udara
Indah memang, namun dalam sekejap
Indahmu luruh, memudar
Seperti ombak kau tergambar
Lari kejar-mengejar
Bergulung-gulung serupa ukiran
Setelah menghantam karang kaupun hilang
Laksana bianglala kau kukira
Begitu berwarna, penuh dengan pemuja
Tersebab kau sungguh menawan
Tapi, pernahkah kau hadir tanpa adanya hujan?
Tak pernah? Karna indahmu hanyalah maya

Tangerang, 06 September 2007

Rabu, 29 September 2010

Posted by Unknown | File under : , , ,
Jangan merasa kutlah pergi
Kebisuanku hanyalah ungkapan,
Gaya bahasa hati
Saat ini aku hanya sedang berkawan dengan nurani
Mencari titik temu antara cinta dan luka
Mencari berita tentang matinya sang pujangga
Karna karya-karyanya yang hilang
Mendatangi ahli nujum yang komat-kamit
Baca mantra tentang azab dan sengsara
Menemani atap yang terus meratap
Menyaksikan lukisan karya Tuhan
Memastikan sang bayu masih menari
Dan menerima kehadiran polusi sepanjang hari

Tangerang, 04 September 2007
melambai menusuk pandang
ilalang berbelalang
terpancang di atas karang
membentang gersang

tersebab tak ada ruang
menyeringai mata si musang
memburu mangsa tak dapat jua
diantara ilalang berbaring saja

menatap sang langit dan membayang
dengan sengit menantang awan
jikapun kan datang hujan
badan kan tetap gersang


Tangerang, 02 September 2007

Tulisan ini mengisahkan perjuanganku sebagai pengangguran yang mencoba mengadu nasib di kota metropolitan dimana gelandangan dan anak jalanan begitu banyak hingga menusuk pandang.

Sabtu, 18 September 2010

Posted by Unknown | File under : , , ,
Bicara tentang lebaran, tentu saja sangat erat kaitannya dengan mudik dan silaturahim. Hmm, tradisi masyarakat kita ini memang sudah begitu melekat. Meskipun sejak aku pindah lokasi kerja di Jogja dan Klaten sejak 2008 silam aku sudah tidak lagi merasakan riuh suasana mudik lebaran tapi aku selalu berharap dan menantikan saudara-saudara dan kerabatku yang berada di perantauan untuk mudik dan menjalin silaturahim kembali.

Awalnya aku merasa lebaran tahun ini tak ada yang spesial seperti tahun-tahun lalu. Tapi semua itu berubah ketika kakak dan adik sepupuku pulang tanggal 6 Sept(H-4), tidak seperti tahun lalu.
Aku tidak merasa sepi lagi menghabiskan liburan yang cukup singkat.

Bukan hanya itu sebenarnya yang istimewa, masih banyak yang istimewa. Namun paling tidak ada 2 lagi hal yang aku anggap penting dan selalu kuingat.
Pertama, kopdar(kopi darat), sebuah event sederhana yang mempertemukan kawan-kawan twitter antara Aku, mbak @isnuansa dan mas @koestomo di lesehan sego kucing/HIK(Hidangan Istimewa Klaten), alun-alun Klaten. Acara dadakan ini cukup kami nikmati dengan ngobrol tentang pengenalan diri maupun dunia maya yang mempertemukan kami dan banyaklah pokoknya.hehe.. Kami ngobrol sekitar 3 jam (19.12-22.00). Hanya saja aku merasa agak kurang nyaman(minder) ngobrol dengan orang yang tidak seumuran, maklum paling muda dan minim pengalaman maupun pendidikan yang paling rendah. Maklumlah, aku kan gak pernah mengenyam bangku kuliah. So, pengetahuanku jauh tertinggal. Tapi gak papalah, semoga saja itu tidak jadi masalah. Aku banyak belajar dari mereka, so inspiring. Itu yang pertama, trus yang kedua apa?
Yang kedua adalah kejutan yang dibuat oleh adik laki-lakiku. Kamis, 16 Sept lalu adikku yang satu ini mengejutkanku waktu aku tiba di rumah selepas pulang kerja dalam keadaan pakaian basah menerjang hujan. Aku masuk kamar, melepas sepatu, tas dan jaketku, karena kondisi hujan dan mendung kamarku jadi agak gelap. Aku melihat seseorang terlelap di kamarku, tapi aku ragu siapa itu. Padahal hari itu kan paman dan adik sepupuku balik ke Tangerang dan kakakku duduk di sofa menikmati alunan lagu Iwan Fals. Trus siapa itu?
Aku dekati dia, betapa terkejutnya aku ternyata dia adalah adikku. Langsung saja spontan aku tarik tangannya untuk bangun. Lalu kami tertawa, bahagia.
Adikku memang sudah dua lebaran tidak bisa mudik karena tuntutan kerja di Bogor. Tapi tahun ini kedatangannya sungguh mengejutkanku, tanpa kabar apapun. Aku sebenarnya sudah yakin dia gak bakalan pulang lebaran kali ini karena beberapa hari sebelumnya dia bicara lewat telepon bahwa dia tidak bisa pulang. Kami sekeluarga sedih mendengarnya, tapi sekarang sedih itu menjadi bahagia.

Oiya hampir lupa, terima kasih buat kang Koestomo atas traktirannya. Sering-sering aja, haha

Lebaran yang mengesankan

Klaten, 19 September 2010

Jumat, 10 September 2010

Posted by Unknown | File under : , , , ,
Aku kadang justru senyum-senyum sendiri melihat, mendengar ataupun membaca deskripsi seseorang tentang satu istilah yang sangat 'generik' yaitu cinta. Sebuah apa ya? Istilah mungkin yang paling tepat. Istilah yang satu ini hingga kini belum dapat kudefinisikan dan agaknya aku tak akan melanjutkan memikirkan makna cinta.
Hmm, yang pasti menurut hematku cinta itu tentang perasaan layaknya seni. Semua tentang perasaan subyektif seseorang, bukan perkara ilmu eksakta yang merupakan harga mati dalam definisi.

Cinta itu 'relatif' sesuai pemahaman masing-masing individu. Tak ada larangan dan batasan orang mengartikan istilah ini. Sebab memang tak seharusnya diartikan, tapi dirasakan, diyakini dan diejawantahkan dalam nyata.

Tak perlu teori muluk-muluk yang hanya akan berjejal memenuhi otak kita. Bukankah yang kita butuhkan adalah perwujudnyataan dari 'cinta' itu?
Ya sudahlah, aku tak begitu tertarik mengulas makna cinta karna aku belum menemukan cinta yang sebenarnya kecuali dari Allah, Rasulullah dan Ibu.

Apapun pendapat kalian tentang cinta it doesn't matter. Aku menghargai setiap pendapat dan keseragamannya.
Tetaplah berjuang menemukan makna itu. Salam Cinta :))

Klaten, 11 September 2010
Posted by Unknown | File under : , , , ,
Tak perlu aku berucap sejuta kata cinta untukmu..
Tak perlu kulantunkan syair kasih di hadapanmu..
Aku bukanlah seorang yang layak kau cinta..
Aku tak pantas memilikimu yang ayu..
Aku hanyalah segelintir manusia sederhana dari sekumpulan kaum yang terasingkan..
Aku bukan untukmu, begitu pula kau hadir bukanlah untuk kusanding..
Jalan kita tak sama

Klaten, 10 September 2010

Selasa, 07 September 2010

Posted by Unknown | File under : , ,
SEBUAH TANYA(SOE HOK GIE)
Akhirnya semua akan tiba pada
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui.

Apakah kau masih berbicara
selembut dahulu
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku.

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, kenbah Mandalawangi. kau dan aku tegak berdiri melihat hutan-hutan yang
menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

Apakah kau masih membelaiku selembut dahulu
ketika kudekap kau dekaplah lebih mesra, lebih dekat.

(lampu-lampu berkedipan di Jakarta yang sepi
kota kita berdua, yang tau dan terlena dalam mimpinya
kau dan aku berbicara tanpa
kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

apakah kau masih akan berkata
kudengar derap jantungmu
kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta

(haripun menjadi malam kulihat
semuanya menjadi muram
wajah-wajah yang tidak kita kenal berbicara
dalam bahasa yang tidak kita mengerti seperti kabut pagi itu)

manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan bersama hidup yang begitu biru.


Soe Hok Gie
Selasa, 1 April 1969

Minggu, 29 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : ,
Setelah berpikir beberapa waktu yang lalu, akhirnya aku memutuskan untuk memulai posting karya-karya orang(sastrawan) lain. Dan tentu saja beserta identitas pengarang jika ada, karna memang aku kadang menemukan artikel karya sastra yang anonim entah dari browsing maupun dari kertas-kertas bekas pembungkus tempe dan lain-lain.

Semoga sobat-sobat blogger atau pembaca yang tersesat di blog sederhana ini merasa ada penyegaran kembali(refresh) otak. Setelah melihat-lihat tulisan sebegitu banyak adalah murni tulisanku yang tentunya jauh tertinggal entah dalam konteks estetika maupun etika dalam berkarnya.

Hmm, capek juga memainkan jempol di atas tombol-tombol ponsel ini. Hehe

Wish all of you enjoy this new entry. :)

Nuwun

Klaten, 29 Agustus 2010

Sabtu, 21 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , ,

Pendek usia sudah berkasih
Di atas kasur kalian berdalih
Ingin tidur malah bertindih
Lendirpun mancur beralih


“Tubuh kalian gemetar?”
“Gemetar”
“Apa kalian tak sadar?”
“Sadar”
“Lalu mengapa kalian terkapar?”
“?”


Pendek usia sudah bercinta
Kedip matapun tlah berkata,
“Ayo kita bercinta!”
“Ayo melepas tahta!”


Mencoba mendaki bukit tinggi
Tanpa lelah bersusah payah
Sampai di ujung mengapa terjun?
Nafas berdesah tubuh melengah


Dalam malam tangan menyulam
Lilin padam mukapun legam
Inikah tepian dari jaman
Banyak mojang tak perawan



Tangerang, 30 Agustus 2007


Posting ini sengaja aku repost karena memang aku mulai mengurutkan tulisan-tulisanku dari awal. Semoga Anda tidak bosan, terima kasih :)

Senin, 16 Agustus 2010

MEMORI 27 MEI 2006



Apa yang kau rasa saat ini
Setelah kau lahir kembali
Usai terbunuh di usia yang belum senja
Oleh goyangan badan yang memabukkan
Goyangan tubuhmu memabukkan benar
Hingga membuat kami terkapar
Tak sedikit kami terlempar
Masuki sunyi bumi yang menghampar
Tanpa lagu kau berderu
Membawa tangis dengan bengis
Seperti ombak yang terus berontak
Tak berkata namun berteriak
Coba dengarlah kawan
Kami disini tak sendirian
Ditemani hantu-hantu yang beterbangan
Melayang menuju peraduan
Coba menghampiri jasad yang mati
Namun tak mampu tuk kembali
Bagai asap ingin memeluk api
Belum didapati malah pergi
Sesaat angin lebat bersahabat dengan malam pekat
Para penghuni ungsikan diri
Ingin berhangat mereka merapat tapi tak juga mata lekat
Tersebab nurani masih berlari
Berhari tanpa pendar
Berharap bulan menatap nanar
Saat alam tak bisa berkawan
Bencanapun tak mampu tuk dilawan
Ho… ho… saat itu tanah memerah
Serupa darah ia memerah
“Memang itu darah!”
Ujarku dengan asa yang punah
“Samakah rasa satu dengan yang lain kala itu?”
Tanyaku dalam hati
Lalu kujawab sendiri
“Tentulah tidak. Ada yang marah ada pula yang haru”
Kawan negeri ini hanya mati suri
Setelah bergema Tahlil dan Yassin kau kembali
Saat mayat-mayat tak lagi sekarat
Usai para pelawat memberi amplop tanpa surat
Negeri ini hidup kembali
Dengan kenangan yang tersimpan
Entah kapan pasti terungkap lagi
Kenangan berpindah tangan
Kawan negeri ini hanya mati suri
Diri inipun jadi saksi
Gempa yang terjadi 27 Mei
Tak pernah terbayang ini kan terjadi

Tangerang, 29 Agustus 2007


Catatan ini aku tulis ketika aku tengah terdampar di Tangerang tepatnya di Kec. Larangan
Aku tak tahu mengapa ketika aku jauh dari kampung halaman dan keluarga tercinta aku teringat tragedi yang memilukan kala itu. Bumi bergetar, menyapu bersih sebagian besar bangunan yang angkuh berdiri dengan congkaknya. Juga saudara-saudara kita yang sejatinya lemah dan tak mampu bertolak dari kuasa Illahi..

Minggu, 15 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , , , , ,
Kaulah jawaban semua mimpiku
Sempurnakanlah hidupku dengan cintamu
Topanglah tubuhku saatku merasa lemah
Papah diriku saat kutak mampu beranjak

Hidupku kan berarti jika ada kasih di hati
Duniaku kan berhias saat cinta bersemi
Jangan pernah merasa tak mampu
Tuk ulurkan segenggam rasa padaku

Usah kau ikuti aliran batin
Sebab dia tak selalu nyata
Lawanlah hembusan nurani
Dan coba tuk mengenal cinta

Jawablah bisikan cintaku
Dengan lakuan yang ayu
Tuntunlah semua jiwamu
Menari bersama jiwaku

Kita usir sepi bersama
Kita ukir takdir berdua
Lepaskan semua rindu
Duduk bersama tuk melagu

Tangerang, 27 Agustus 2007
Posted by Unknown | File under : , , , , ,
Sekian lama kutapaki jalan terjal
Aku tetap berdiri
Meski kakiku makin terpaku kaku
Kubisa bergerak

Aku akan tetap berdiri
Selama ruhku belum beranjak
Aku kan selalu bergerak
Selama jasadku masih tegak
Jangan kau paksa aku tuk berhenti
Wahai suara dalam hati
Jangan kau cegat semua langkah
Wahai gejolak dalam jiwa
Asaku takkan pudar
Harapku takkan padam
Usahlah kau coba menguji
Aku akan tetap berdiri

Tangerang, 27 Agustus 2007

Sabtu, 14 Agustus 2010

Hai para veteran!
Kalian tlah menjadikan negeri ini bebas dari iblis-iblis penjajah. Kalianlah aktor theater laga nyata. Ya, theater... Karna sekali berbuat salah dalam beraksen tak bisa begitu saja minta untuk diulang. Itulah yang terjadi padamu, sekali mati dalam laga takkan pernah bangkit lagi.

Kalian serahkan jiwa raga demi kebebasan, dan memang itulah yang didapat. Namun, apa yang terjadi?
Hingga saat ini, pahlawankah kalian?
Tak banyak yang tahu bahwa kalian itu pahlawan. Sebab begitu banyak otak yang berpikir bahwa pahlawan hanyalah para pejuang yang berpangkat dan gugur dalam arena juang.
Bahkan aku rasa penguasa-penguasa negeri inipun demikian juga benaknya.
Mestinya mereka malu, masih saja mereka berlomba-lomba untuk mengisi perut sendiri dengan butir-butir nasi milik kita orang-orang yang hanya berada di bawah kaki mereka. Mereka seakan menutup mata di depan kita.
Mereka tak lagi malu makan di depan gelandangan yang kelaparan. Karna mereka tlah mati nalar, indera mereka tlah rusak tak berfungsi lagi.

Kini hidup kalian tak ubah layaknya orang-orang renta yang menjadi beban negara. Bedanya, beberapa dari kalian mempunyai tanda jasa. Yang kurasa bukan itulah yang kalian ingini.

Mimik muka dan mata yang sayu saat mendengar dan menyaksikan kisah perjuangan tlah banyak bercerita betapa hatimu begitu bergejolak.
Mungkin jika diberi pilihan, kalian akan memilih kembali hidup seperti dulu. Dimana orang-orang dapat bersatu dan membulatkan tekad tujuan, membuang jauh-jauh istilah individualisme.

Aku tahu apa yang kau rasakan saat itu.
Namun kuhanya bisa merasa dan membayang. Aku tak mampu berbuat, apalagi untuk menjadi seperti kalian. Aku rasa kukan mati lebih cepa karna jiwaku tak kuasa menahan rasa untuk dimengerti.

Tangerang, 19 Agustus 2007

Jumat, 13 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , , , , , , ,
Tengah malam kududuk di depan pintu
Yang menjadi saksi bisu kisah hidupku di Tangerang ini
Sambil menghisap asap sebatang Sampoerna Kretek
Kugerakkan penaku
Pada secarik kertas bergaris
Yang membentuk sebuah buku
Buku yang kudapat karna campur tangan Tuhanku
Ya, campur tangan Tuhanku
Sebab buku ini kuperoleh
Setelah Tuhan menggetarkan Bumi Yogyakarta dan Jawa Tengah
Pada Sabtu pagi 27 Mei tahun lalu
Ingin kutulis bait tentang kebahagiaan
Namun kutak kuasa melakukannya
Tersebab yang kurasakan saat ini hanya derita
Kebahagiaan tlah lama pergi dari hidupku
Entah kapan lagi kudapati
Diiringi nyanyian seekor jangkrik
Kuterus menggeser penaku
Dari kiri ke kanan, memenuhi setiap baris kertasku
Kutap peduli apa kata mereka tentang apa yang kutulis
Ku tetap menyeret penaku
Meski puluhan serangga penghisap darah hinggap di tubuhku
Dan mengambil setetes darah di dalamnya

Pun akhirnya kuakhiri gerak penaku
Dengan membubuhi kota dan tanggal hari ini
Tangerang, tiga belas Juli dua ribu tujuh

Tangerang, 13 Juli 2007

Kamis, 12 Agustus 2010

Untuk postingku yang ke-51 ini atau sebenarnya jika diurutkan dari tulisan-tulisan di bukuku adalah yang ke-25 aku sengaja memberi tajuk (saatnya terhenti), mungkin kalian bertanya-tanya mengapa hal ini aku lakukan.

Hal ini memang sengaja aku lakukan karena aku merasa tak selayaknya aku publikasikan tulisan yang ke-15 ini, tersebab sebenarnya tulisanku yang satu ini berisi ungkapan kekesalan dan kegeramanku kepada seorang sahabat yang melupakanku dalam keterpurukanku dan kini ia telah tiada selamanya.

Jikapun aku publikasikan akan membuatku tersiksa oleh perasaan menyesal dan bersalah. Setelah sekian lama aku simpan semua kenangan dalam kalbuku, hingga anganku pun tertuju pada takdir kelam itu. Ya, takdir kelam, legam. Aku tak kuasa mengungkap kegetiran yang kurasa, tak sanggup menguak kengiluan luka di dada.

Untuk sahabatku, selamat jalan. Takkan pernah aku melupakan saat-saat indah bersamamu :(.

Rabu, 11 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , , , , , ,
Masih pantaskah kumenunggu
Satu keajaiban menghampiriku
Lepaskanku dari belenggu
Yang kian buat kaku jasadku

Dalam kesunyian kusendiri
Memaksa penaku tuk menari
Dibayangi takdir legam
Di tengah kelamnya malam

Masih pantaskah kumenunggu
Datangnya bahagia dalam dukaku
Lepaskanku dari belenggu
Yang mendekap erat tiap sendiku

Dalam rintik hujan kumenangis
Karna nadiku serasa diiris
Berharap air mata ini pergi
Hingga tiada lagi duka di hati

Tangerang, 13 Juli 2007
Maafkan kutak mampu
Menepis segala egoku
Kutlah membuatmu menangis
Kutlah membuatmu terluka
Tergores oleh angkuhku

Andai semua kembali
Kala kau sunggingkan senyuman
Ketika indah matamu menatapku
Penuh arti...

Inilah penyesalan
Mereka bilang penyesalan tiada arti
Tak begitu bagiku
Penyesalan membuatku berubah
Ia tlah ajarkan padaku
Bagaimana menghargai hati

Karna onggokan hati dalam tubuhkupun merasakannya
Namun ku butuh waktu tuk pulihkan
Luka yang kubuat sendiri

Saat itu kuingin kita
Satukan kembali hati
dan sempurnakan hidup
dengan cinta yang pernah padam

Tangerang, 12 Juli 2007

Senin, 09 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , , , ,
Kembali kumerasa resah
Saat ruang gelap tak dapat kuarungi
Ketika cahaya terang tak lagi datang
Tambatan pun tak dapat kuraih
Langkahku kian gontai
Kembali kutersesat dalam cerita hidupku
Kaki inipun terasa teringkuh kukuh
Hingga tak mampu kubergerak
Melepas bayang-bayang kepedihan

Tangerang, 12 Juli 2007
Posted by Unknown | File under : , , ,
Kudengar samar nyanyian sang binatang malam
Nyanyikan lagu yang tak kumengerti sampai kapanpun
Betapa kutak mampu menguak tabir kehidupannya
Kehidupan yang terasa begitu beda
Dengan ketiadaan pancaran mentari
Andai saja ada sang bulan yang gantikannya malam ini
Ku takkan merasa sepi
Kukan lagukan kisah hidupku bersamanya

Tangerang, 08 Juli 2007
Posted by Unknown | File under : , , ,
Duduk kusendiri
Menatap sang gelap yang tak pernah beranjak pergi
Gelap dan gelap yang kudapati
Meski terpancar terang
Karya Thomas Alfa Edison
Namun takkan mampu terangi hatiku
Karena sejatinya hatiku tlah buta
Tak mampu lagi melihat hidup

Tangerang, 06 Juli 2007

Sabtu, 07 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , , , ,
Lihat! Lihatlah semua padaku!
Lihatlah jasadku! Kalian pasti anggap aku masih hidup
Tapi... Sejatinya aku tlah mati
Aku bak mayat yang hidup
Jiwaku tlah mati
Terbenam dalam penderitaan
Hidupku tak berarti
Kuterlahir dalam ketidaksempurnaan
Hidupku selalu penuh derita
Padahal kuingin buat ibuku tersenyum
Kuingin buat ayahku bangga
Kuingin buat kakak dan adikku tertawa, bahagia
Sungguh keinginan yang tak pernah kutemui
Dalam kisahku selama ini

Tangerang, 02 Juli 2007

Jumat, 06 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , , ,
Masih kumeratapi takdirku
Takdir kelam, suram
Kadang ingin kupecahkan saja kepala ini
Karena kutak sanggup lagi
Mendengar cemooh mereka
Melihat mereka tertawa
Ha... Ha...
Aku ikut tertawa, lalu terdiam
Sehina yang mereka anggapkah diriku?
Ya, aku pantas ditertawakan
Mereka tak salah
Aku terlalu hina
Hingga hidupku terasingkan

Tangerang, 02 Juli 2007

Kamis, 05 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , ,
Berjalan kusendiri, di tengah kegalauan hati
Bukan tanpa tujuan
Kuingin mengisi kehidupan
Kuingin seka air mata Ibuku, dengan jemariku yang kaku
Kuingin buat Bapak tersenyum, dari derita di sungsum
Namun, terasa lelah kaki ini, hingga kubersandar
Untuk pulihkan sendi, pun akhirnya kusadar
Betapa kutak mampu bergerak
Tanpa kehadiranmu
Wahai Tuhanku
Tolonglah hambamu

Tangerang, 16 Maret 2007
Posted by Unknown | File under : , ,
Semua kata coba kucari
Sepenggal kalimat coba kugali
Namun tiada bisa kutemui
Coba kulukiskan indahnya Idul Fitri
Coba kulagukan merdunya bedug takbir
Kuhanya bisa berucap,
Mohon maaf lahir dan batin

Klaten, 22 Oktober 2006
Posted by Unknown | File under : , , ,
Hatiku bergejolak
Ketika kembali kau hadir dalam penantianku
Cinta, cemburu dan nafsu selalu iringi
Permainan kehidupan yang lelah
Kadang kurasa ini tak adil bagiku
Namun mungkin inilah akhir kehidupanku
Yang selalu terasing, disudutkan pada ketololanku sendiri
Ketidakmampuanku semakin siksa diriku
Yang tak mampu mengungkap
Sepenggal rasa yang beriku kesejukan
Meski hanya sejenak
Satu saat kucoba
Kais serpih-serpih harap
Yang tlah terbuang untuk kusatukan
Dan kupersembahkan kepada dirimu, namun kuragu
Dapatkah kau terima dan kau jadikan
Sesuatu yang dapat mengilhami jalan pikiranmu

Klaten, 13 Oktober 2006

Rabu, 04 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , ,
Malam sunyi menuntun angan
Kembali masuki ruang terang
Dimana angkuh batu dapat terkoyak
Pun ombak mampu bersenandung
Melagukan kidung cinta
Membuai pikirku tuk masuk
Namun semua hanya sisakan rindu dalam kalbu

Andai semua dapat kau dengar
Andai semua dapat kau rasa
Sejuta angan kan terbuang
Kan tercipta keajaiban dalam hati

Namun ini bukan akhir perjalanan hidup
Pergolakan panjang masih menghadang
Rintangan tak henti memberi irama
Pada sebait kisah perjalanan hidupku
Entah dimana ujungnya berada

Coba kucari tepian, tuk sejenak sandarkan tubuhku
Yang tak mampu tolak gejolak hati
Dan tak kuasa bergerak tuk kikis kepedihan

Semua tlah hilang
Coba lari kukejar waktu
Tuk kembali ke masa itu
Namun belenggu ini terlalu pekat
Hingga terkubur dalam pusara jiwa

Klaten, 12 Oktober 2006
Posted by Unknown | File under : ,
Malamku sunyi sepi
Bulanku pergi terlalu dini
Pun lagu malam tak kudengar
Hatiku nanar, gusar
Pelita kecilku yang terang tlah hilang

Klaten, 15 Mei 2006
Posted by Unknown | File under : ,
Mati sudah asa di jiwaku
Pupuslah impianku
Hilang jua akal dan nalarku
Tersibak angkuhnya dinding gelap
Bilur-bilur harap yang tersisa tiada lagi
Remuk sudah

Klaten, 13 Mei 2006
Posted by Unknown | File under : ,
Kuterjaga dari lelapnya penantian
Bangun dari lelah pengharapan
Seakan tiada jawab
Namun setitik harap
Selalu terbesit dalam anganku
Selalu pengaruhi pikirku
Hati dan jiwaku kesepian

Klaten, 11 Mei 2010
Posted by Unknown | File under : , , ,
Apa yang kau rasa, apa yang kau pinta?
Hingga kau berbeda
Adakah yang salah, perlukah diubah?
Ah, entahlah...
Mungkin dalam diammu
Terbesit kedamaian
Tapi akankah itu
Yang harus kau lakukan?
Kembali...
Kembalilah, aku sudah lelah
Menatap kebisuan dan kehampaanmu


Klaten, 11 Mei 2006

Selasa, 03 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : ,
Kulayangkan anganku
Menembus cakrawala
Yang membentang putihnya nuansa
Andai kumampu terbang
Menelusup sendi-sendi norma hidup
Kukan lepaskan duniaku
Yang penuh dengan kemunafikan
Mungkin disana kutemukan... Kedamaian...

Klaten, 05 April 2006
Posted by Unknown | File under : , ,
Kubantah hatiku
Kutepis asaku
Walaupun hatiku pilu
Namun tetap kulukiskan indah wajahmu
Dan kubiarkan semua cinta dalam jiwaku membeku

Klaten, 05 April 2006
Posted by Unknown | File under : , ,
Kubunuh asaku
Kuingkari nalarku
Meski hatiku mencoba berontak
Harap dan pintaku tak lagi terucap
Sungguh tiada lagi yang tersisa dari jiwaku
Yang tertinggal hanya jasadku
Yang kini membeku
Ya Allah berikan petunjukmu

Klaten, 05 April 2006
Posted by Unknown | File under : ,
meredup-menyesak-menikam jiwa-mengikis kalbu-meluluh rasa-menusuk pikir-menjejak nalar-hilangkan akal-tinggalkan bara-asa kan pudar-ingkarkan gejolak rasa

Klaten, 05 April 2006
Posted by Unknown | File under : ,
Ketika tak dapat menyapamu,
kukan mati
Ketika tak mampu menggapaimu,
kukan hancur

Hancur, lebur
Hilang, terbang
Kukan jaga dunia
Kujaga dari kegelapan hati nurani

Klaten, 05 April 2006
Posted by Unknown | File under : ,
Kuterjebak dalam keindahan
Yang membuatku tak merasa
Kelamnya dunia
Kutlah hilang,
Hilang dari keangkuhan hati

Klaten, 05 April 2006
Posted by Unknown | File under : , , ,
Meski surya sinari bumi
Hingga pancarnya hangatkan hati
Meski embun pagi basahi tanah
Hingga tetesnya segarkan jiwa
Bijak hatiku tlah terampas
Terguncang dan luruh dalam kehampaan
Tenggelam dalam kesunyian
Betapa kutak mampu
Menerobos kegelapan hatiku
Yang terhimpit dalam angkuhnya jiwa

Klaten, 29 Maret 2006

Senin, 02 Agustus 2010

Posted by Unknown | File under : , , ,
Resah kurasa, bak terasing
Dalam ruang gelap tak bertepi
Kucari-cari seberkas titik cahaya
Yang sesaat datang
Namun akhirnya terbang, menghilang
Coba kuraih tambatan
Sebagai pedoman langkah gopohku
Yang kian gontai
Pun akhirnya kuterjatuh dalam penyesalan
Hingga hidupkupun terbuang
Lenyap dengan sia-sia
Mampukah kubangkit lagi?
Dengan kaki-kaki ini
Tanpa campur tanganmu
Kurasa takkan mampu
Oh... Tuhan! Tolonglah...

Klaten, 13 Februari 2006
Posted by Unknown | File under : , , ,
Mulai saat ini aku akan membuka kembali 3 buku dengan lembar-lembar bergaris(bantuan usai musibah gempa bumi 27 Mei 2006 melanda Jogja dan Jateng yang meratakan tempat tinggalku) yang telah penuh oleh goresan penaku. Tulisan yang sama sekali tak rapi, namun selalu mengisi ranselku tatkala bepergian jauh untuk beberapa hari.

Kata-kata yang bertautan dan tertata sesuai pemikiran segumpal otak dalam kepalaku ternyata telah memenuhi baris demi baris lembaran kertas itu hingga ratusan judul. Kumpulan kertas bergaris yang terselimuti sampul/cover foto sesosok anak sekolah dengan sepeda ontelnya.

Aku selalu menyematkan lokasi dan tanggal di setiap baris terakhir tulisanku agar setiap aku membacanya kembali menjadi teringat suasana kala itu, dan semua itu memang sesuai dengan apa yang aku pikirkan. Aku selalu teringat betul situasi ketika aku meliukkan penaku di atas kertas yang tlah kusam karna tiap hari aku buka dan belai lembar demi lembar yang ada.

Mungkin untuk sebagian besar orang menganggap apa yang aku jadikan teman tatkala sepi melingkupi tak ubahnya tumpukan buku rombeng yang sudah selayaknya ditimbang dan dijual kiloan untuk didaur ulang. Aku tak peduli dengan pendapat mereka, bahkan mungkin Anda. Bagiku, buku itu adalah kekasihku

Hmm, ternyata sudah cukup panjang juga aku memberikan uraian yang agaknya nggak jelas dan membingungkan. Haha. :D

Dan akhir kata, wassalam

Klaten, 03 Agustus 2010

Sabtu, 31 Juli 2010

Posted by Unknown | File under : ,
Hari ini, Minggu, 01 Agustus 2010 aku akan mulai aktif di dunia blogger ini, aku mulai merasa nyaman dengan situasi ini.

Aku yang tadinya sempat vakum dan malas bermain bahkan hanya sekadar singgah di tempat ini, kini aku akan mulai serius dalam mengelola akun blog sederhana ini. Saat ini akun blog saya memang masih menggunakan domain tak berbayar yaitu: co.cc. Tapi siapa tahu suatu saat bisa berganti domain yang berbayar(.com, .net dll) karna Anda bersedia mengklik dan join di Ads yang sudah aku sediain. Hehe ;D

Sebenarnya aku hanya sekadar ingin share/berbagi yah sebagian tulisanku yang mungkin tak ada artinya bagi Anda, tapi sangat berarti bagiku karna apa yang aku tuliskan adalah kisah perjalanan hidupku maupun orang di sekelilingku. Bahkan bukan orang(benda atau makhluk hidup yang lain). Apapun pendapat Anda, it's ok. Itulah hak Anda sebagai warga Indonesia yang baik, halah ;p.

Yup, untuk selanjutnya silakan sematkan komentar Anda di setiap postinganku sebagai acuan bagiku untuk lebih maju dan memahami pandangan orang lain. Atau Anda bisa kirim email kepada saya di 'sajakrerindu[at]gmail.com' untuk saran dan kritik Anda.

Salam hangat,
Sajakrerindu

Klaten, 01 Agustus 2010

Senin, 19 Juli 2010

Posted by Unknown | File under : , , , ,
LEGAM PEMIKIRANKU, KELAM PEMAHAMANKU

Tak sanggup aku menguak tabir ayu lakuanmu yang membiusku
Tak kuasa kuungkap makna hening dan teduh hatimu
Tertutup kalut yang merenggut daya rasa hatiku
Legam pemikiranku, kelam pemahamanku
Nurani ini begitu sepi
Jiwa ini senyap dan kalap

Klaten, 20 Juli 2010

Sabtu, 17 Juli 2010

Posted by Unknown | File under : ,
Segala apa yang aku
hadirkan dalam angan
adalah pesonamu
yang menjeratku
Sedapatnya aku menepis semua itu, namun kutak mampu
Selaksana bebukitan yang dipeluk halimun ketika fajar menjelang

Klaten, 17 Juli 2010

Kamis, 08 Juli 2010

Posted by Unknown | File under : , , ,
Situasi ini membuka kembali ingatan tentang aroma klasik ketika kita masih teriring sejalan..
Sungguh ada rasa yang bergejolak di dalam jiwa setiap kurasakan malam gelap sunyi seperti ini..
Aku kalah bertempur dengan rerinduku..
Aku tertunduk tiada suara yang terkata, hanya angan tentangmu yang kian menggila di otakku..
Aku menyerah, aku kalah...

Klaten, 08 Juli 2010

Senin, 05 Juli 2010

Posted by Unknown | File under : , , ,
Mencoba memaknai arti hadirmu yang kian membuatku meradang
Kau memberiku secerca mimpi yang telah membunuh rasaku
Sesat pikir kian membuncah pecah
Tak adil rasanya jika kuberi kau iba setinggi ini
Ya ya ya, aku melepasmu...
Lelah aku menjaga perasaan yang mengerang
Ya ya ya, aku melepasmu...

Klaten, 02 Juli 2010

Sabtu, 26 Juni 2010

Posted by Unknown | File under : , ,
Tak perlu lagi engkau mencariku
Tersebab sejatinya aku tlah
lama tinggal di hatimu
Hanya saja kau tak pernah tahu
Kediamanku ini hanyalah gaya bahasa hati
Tentangku, tentang rasaku, tentang cintaku
Entah apa yang terbesit di anganmu, aku tak tahu
Sebab kau begitu ambigu bagiku

Sudahlah..
Ini semua tentangku, tentang rasaku, tentang cintaku...

Klaten, 25 Juni 2010
Posted by Unknown | File under : , , , , ,
Tertatih aku mengejar anganmu yang kian meninggi
Jalan yang kutempuh terlampau gelap dan senyap
Kaupun kian menjauh pergi
Hanya bayang-bayangmu yang masih kudekap, erat
Dan kian merapat...

Sempat terpikir kukan menyerah pasrah
Namun jala asmara yang kau tebarkan telah menjeratku
Hingga hanya kecewa yang ada

Aku akan berhenti sampai disini
Di penantian tanpa jawab
Hanya keajaiban yang mampu mengubah semua
Tapi kuyakin, itu tak mungkin...

Ah, sudahlah...
Aku pergi

Minggu, 20 Juni 2010

Posted by Unknown | File under : , , , ,
Teruntukmu yang terkasih,
Tak layak aku berpikir terlampau jauh tentangmu
Semua masih dalam angan yang tersingkirkan

Teruntukmu yang terkasih,
Hanya harap yang tak terucap
Hanya imaji di hati yang sepi
Tak kuasa aku ungkap selengkap rasa yang menyekap
Aku masih disini menanti meski takkan terjadi
Mencari dan terus mencari
Menyibak tabir ayu lakuanmu
Aku tersesat diantara pekat jala asmaramu

Teruntukmu yang terkasih,
Aku kini kaku bersanding dengan rasa yang beku
Semoga kau temukan apa yang jadi mimpimu
Aku bersamamu meski kau tak pernah tahu

Klaten, 20 Juni 2010

Rabu, 09 Juni 2010

Posted by Unknown | File under : , ,
Berkutat pada penat pikir membuatku kian meradang dalam kebosanan
Aku lunglai tergilas sepoi, naluriku memudar tanpa pendar
Segenap pemahaman-pemahaman palsu menghantuiku
Mengapa aku masih saja didikte oleh keadaan?
Dasar manusia laknat!!! Dimana paham-pahamku yang dulu?
Arrgh, aku bagai hilang kemudi
Arah tujupun tak terbesit dalam anganku
Aku mati rasa, aku hilang nalar
(sementara langit malam tetap legam, aku kian kesepian)
Senandung bidadari melenyap dan senyap

Klaten, 09 Juni 2010

Senin, 07 Juni 2010

Posted by Unknown | File under : , , ,
Tak perlu kau hentikan langkah dan berpaling padaku
Jalanmu tak harus terhenti
Aku tak harap semua iba yang kau hadirkan
Biarkan aku memeluk erat bayang-bayang kerinduan
Aku masih tetap tersenyum

Klaten, 07 Juni 2010
Posted by Unknown | File under : , , ,
Memaknai arti teka-teki hidup yang mengusik kediamanku
Menguak tabir kelam diantara gelisah yang mengoyak jiwa
Bukan cinta yang kupikirkan, namun secerca tanya tentang kehidupan
Mungkin saja ini tampak ambigu bagimu
Namun inilah jalanku, langkah seorang pencari jati diri
Tak usah kau risau akan galauku
Tersebab tak perlu sedu sedan itu
Aku hanya tengah mendiamkan diri dari busuk nurani

Klaten, 06 Juni 2010

Sabtu, 08 Mei 2010

Posted by Unknown | File under : , , , ,
Sajak Rerindu 2

________
Setanpun bersorai menyaksikanku yang terkulai
Gelak iblis menyiksa nurani dengan bengis
Aroma kelukaan kian meraja diantara kesesatan batin yang menggila
Aku memang tengah terjatuh kini
Pemahamanku mulai melemah-lengah
Semua terjadi begitu saja, hanya sekejap
Hanya karna kepalsuan pikir
(kali ini aku kalah dan menyerah untuk mengikuti faham:
Biarkan semua mengalir bagai air)

Ah, persetan pikiranku!
Aku butuh kau di sandingku, aku merindu anggun lakuanmu
Aku gubah sajak rerinduku hanya untukmu
Untuk imajiku
Untuk anganku
Untuk inspirasiku
Untuk perempuanku

Untukmu yang biasa kucumbu dalam kalbu
Hanya bayang-bayang tanpa pengakuan
Diamlah kalian dalam muramku!
Tutup mulut kalian dalam kebisuanku

Klaten, 8 Mei 2010

Sabtu, 13 Maret 2010

Posted by Unknown | File under : ,

Pendek usia sudah berkasih
Di atas kasur kalian berdalih
Ingin tidur malah bertindih
Lendirpun mancur beralih


“Tubuh kalian gemetar?”
“Gemetar”
“Apa kalian tak sadar?”
“Sadar”
“Lalu mengapa kalian terkapar?”
“?”


Pendek usia sudah bercinta
Kedip matapun tlah berkata,
“Ayo kita bercinta!”
“Ayo melepas tahta!”


Mencoba mendaki bukit tinggi
Tanpa lelah bersusah payah
Sampai di ujung mengapa terjun?
Nafas berdesah tubuh melengah


Dalam malam tangan menyulam
Lilin padam mukapun legam
Inikah tepian dari jaman
Banyak mojang tak perawan



Tangerang, 30 Agustus 2007
Posted by Unknown | File under : ,


SANG DEWI

Sang Dewi datang melantunkan syair-syair tentang aliran rasa
Dibawanya sebatang lilin yang menyala
Sehelai kain putih membalut,
Menutup lekuk tubuhnya yang menawan
Tampak rambut terurai tersapu sepoi

Ia tawarkan cinta kepada pemuja
Namun belum sempat tersapa
Lilin tlah terpadamkan
Oleh kepak sayap malaikat kemunafikan
Dewipun lenyap seiring sayap yang hilang

Klaten, 29 Oktober 2007

Rabu, 24 Februari 2010

Posted by Unknown |

Senja Bengawan, kereta kelas ekonomi penuh kenangan.

Rabu, 20 Januari 2010

Posted by Unknown | File under : ,
TEKA-TEKI MALAM
Malam ini dibawah pijar temaram beranda rumahku
Aku terduduk sendiri, ditemani secangkir kopi dan ramuan tembakau beserta antek-anteknya yang diselimuti kertas yang tertata rapi di kotak kertas pula
Dua komponen yang selalu setia bersanding denganku yang sendiri
Angin basah ini masih bengis menerjang raga yang tak berdaya
Dan kudengar titik-titik air yang menghujam atap seng teras dengan keras
Binatang malam bersorai ramai
Melagukan nyanyi yang tak kumengerti
Parit kecil depan rumah yang biasanya angkuh dan gersang
Kini mengalirkan zat cair yang bergulir dari jalanan dan kebun-kebun desa yang tergenang
Meski malam ini masih tetap legam, namun kulihat bias-bias refleksi sinar lampu pinggir jalan yang menembus butir-butir air di dedaunan pekarangan
Indah bak intan berkerlipan meski hanya sesaat karna indahnyapun memudar tatkala jatuh ke tanah dan menyatu dengan kawan-kawannya disana
Malam ini dingin, sedingin malam-malam yang tlah mendahuluinya di bulan Januari ini
Namun dingin kali ini berduet mesra dengan sepi
Daun-daun basah bergoyang menawan meski tak sanggup mengimbangi orkestra yang ditampilkan jangkrik, katak dan binatang malam lain yang tak kutahu spesies apa saja itu
Dan apa yang mereka perdengarkan adalah nyanyi misteri yang tak terpecahkan oleh otak manusia
Teka-teki malam sungguh menakjubkan

Klaten, 20 Januari 2010

Selasa, 05 Januari 2010

Posted by Unknown | File under : , , , , , , ,

Dimanakah kau?
Kini aku hanya terdiam di pembaringan, tanpa satupun di sampingku
Dimanakah kau?
Sudah tak layakkah aku ini untuk sekadar tempat tanya kabar?
Atau aku terlalu hina di matamu, bahkan untuk menyapapun enggan
Kemanakah kau?
Aku disini terdiam di pembaringan sudut kamar berantakan
Mungkin aku terlalu naif yang menginginkan hadirmu
Kemanakah kau?
Aku kini terbunuh sepi

Klaten, 06 Januari 2010

Jumat, 01 Januari 2010

Posted by Unknown |

Di awal tahun baru 2010 ini ada sesuatu yang sungguh berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Entah kenapa aku jadi berpikir, merenung betapa apa yang telah aku lakukan sepanjang tahun 2009 kemarin sungguh merupakan penurunan drastis daripada tahun sebelumnya, 2008.

Tahun ini, semangat baru akan aku ciptakan. Semangat untuk berubah, semangat untuk mengisi hari-hari dengan hal yang positif.

Aku akan selalu berusaha untuk menghargai setiap detik waktu yang kulalui. Lebih peka dan peduli dengan lingkungan sekitar. Lebih fokus pada karir dan masa depanku untuk membentuk keluarga kecil yang bahagia.

Selamat tinggal 2009! Selamat tinggal maksiat bangsat! Aku sudah terlampau muak berkawan denganmu!
Lepaskan aku kawan!
Aku akan pergi, jauh darimu yang selama ini membelengguku.
Biarkan aku menapaki jalan terjal gelap ini dengan ketenangan batin.
Jiwaku ingin berontak dan memaki diriku sendiri, kenapa aku bisa berkawan denganmu begitu lama!

Aku tak ingin sisa hidupku terbuang sia-sia.
Maafkan aku! Maaf untuk diriku, dirimu dan kalian semua...

Klaten, 01 Januari 2010

2010 - hello guys how to healty, i will try to how to tips healty 2010, i would give you some tips for healty.

check it out :
tips :

lihat juga


2010