Hai hatiku, apakah kau sudah lelah?Oh tuanku, aku memang begitu lelahTapi mengapa kau masih saja menemaniku?Tuanku, keberadaanku hanyalah untukmuAku merasa begitu bersalah kepadamuTidak, jangan bicara demikian. Tidak salahlah tuan.Bantu aku hatiku! Mengapa hidupku kelam?Cobalah bertanya pada Tuhan, tuan!Sudah, berulang kali aku bertanya padanya. Tapi tak pernah dijawabnya.Barangkali ia lagi sibuk, mengawasi geliat penguasa-penguasa negeri ini.Yang tampak semakin rakus saja.Atau ia sedang menertawakan orang-orang yang menaikkan tarif tol dan harga...
Senin, 25 Oktober 2010
Posted by Unknown | File under : Tangerang
Aku duduk terpakuKuarahkan pandangkuPada sekumpulan ayam yang tampak riangBerebut sisa-sisa makanan yang aku buangBegitu mudahnya mereka mencari makanMereka tampak menikmati hidup iniAdakah mereka pernah merasa deritaSeperti yang selalu kurasa saat iniAku tak tahu soal ituKurasa tak pernah mereka menderitaKala fajar, berbondong-bondongKeluar kandang dengan perut kosongBerlarian mencari tumpukan sampahKaki menggaruk, paruh mematukCara yang gampang tuk kais makananSambil bercanda mereka menikmati hidup iniKetika senja hadir, kembali ke kandangBerlarian...
Posted by Unknown | File under : Tangerang, Tentang Seseorang
Kau bagai lukisan asapYang kukepulkan ke udaraIndah memang, namun dalam sekejapIndahmu luruh, memudarSeperti ombak kau tergambarLari kejar-mengejarBergulung-gulung serupa ukiranSetelah menghantam karang kaupun hilangLaksana bianglala kau kukiraBegitu berwarna, penuh dengan pemujaTersebab kau sungguh menawanTapi, pernahkah kau hadir tanpa adanya hujan?Tak pernah? Karna indahmu hanyalah mayaTangerang, 06 September 2...
Langganan:
Postingan (Atom)