
Malam ini dibawah pijar temaram beranda rumahkuAku terduduk sendiri, ditemani secangkir kopi dan ramuan tembakau beserta antek-anteknya yang diselimuti kertas yang tertata rapi di kotak kertas pulaDua komponen yang selalu setia bersanding denganku yang sendiriAngin basah ini masih bengis menerjang raga yang tak berdayaDan kudengar titik-titik air yang menghujam atap seng teras dengan kerasBinatang malam bersorai ramaiMelagukan nyanyi yang tak kumengertiParit...